Perawatan Tanaman Setelah Panen Buah Anggur


Artikel ini didasarkan rekomendasi dari pemilik kebun anggur Westover Vineyard asal Houston Texas yaitu Fritz Westover.

1. Menyemprot Fungisida

Selalu jaga kesehatan daun anggur sehingga penting memantau penyakit dan hama anggur setelah teman-teman memanen Anggur. Rontoknya daun anggur di usia dini karena jamur dapat berakibat melemahnya tanaman anggur karena terhambatnya pengangkutan karbohidrat yang akan berdapak berkurangnya hasil panen pada periode berikutnya.

Berikut ini beberapa bahan aktif fungisida yang digunakan oleh pekebun setelah panen anggur:
  1. Belerang / sulfur
  2. Terusi / tembaga sufat
  3. Mancozeb
Untuk memaksimalkan penggunakan fungisida diatas maka perlu ditambahkan beberapa elemen penting seperti pupuk Zn dan pupuk boron yang dicampur berbarengan dengan fungisida diatas. Pupuk mikro juga digunakan jika dibutuhkan.

2. Pemupukan

Kebanyakan para pekebun anggur mengintensifkan pemupukan saat menumbuhkan tanaman anggurnya dan juga saat pembungaan / pembuahan dengan perhitungan seefisien mungkin, mereka memiliki lab untuk mendeteksi kondisi kimiawi tanaman sehingga semuanya terukur tidak seperti kebanyakan penghobi di Indonesia yang sebagian besar menggunakan sistem kira-kira bahkan lebih sering over dosis dalam penggunaan pupuk. Para pekebun anggur biasa menggunakan pupuk nitrogen dosis kecil untuk menormalkan kembali tanaman yang kehilangan energi dari nitrogen setelah melewati masa pembuahannya. Metode yang digunakan setelah panen anggur biasanya menggunakan sistem tetes atau semprot pada daun bersamaan dengan aplikasi fungisida.

Rekomendasi pupuk setelah panen buah anggur:
  1. Kompos sangat dibutuhkan tanaman setelah panen dapat juga menggunakan bahan organik lainnya seperti kotoran hewan yang sudah difermentasi. Cara pengaplikasiannya dengan cara ditebar di sekitar media tanam atau tanah
  2. Nitrogen yang didapat dari pupuk urea atau dari amonium sulfat, Kalium triosulfat, asam humat, dan trace element yang biasanya terdapat pada pupuk bermerek dengan kandungan boron dan zn. Penggunaan pupuk ini disarankan mengunakan metode tetes atau disebut drip irrigation

3. Pengairan

Pengairan membantu tanaman segar kembali setelah melewati masa generatif jika setelah panen turun hujan maka tidak perlu melakukan mengairan air lagi, ingat tanaman anggur tidak suka air yang berlebihan jadi cukup jaga kelembapannya saja jangan sampai becek atau basah berkepanjangan, kering berkepanjangan juga jangan.

4. Pengendalian Penyakit Tanaman Muda

Saat menanam tanaman anggur tetap ada kemungkinana tanaman yang ketinggalan pertumbuhannya dibandingkan tanaman lain yang sudah berbuah sehingga kita perlu memperhatikan kesehatan tanaman muda yang belum menghasilkan buah ini sehingga di periode beikutnya diharapkan juga mampu berproduksi. Biasanya tanaman-tanaman muda yang ketinggalan pertumbuhannya ini rentan terhadap jamur sehingga sebagai penananam anggur harus ekstra perhatian terhadap tanaman muda ini sehingga tidak menghambat pertumbuhan tanaman lainnya yang sudah bagus.

5. Membuat Catatan

Pengalaman merupakan hal yang sangat berharga sehingga teman-teman perlu mencatat semua kejadian yang terjadi saat periode pembuahan yang sedang berlangsung sehingga dapat diperbaiki untuk pembuahan anggur berikutnya. Buatlah analisa terhadap tanaman anggur yang ditanam dan menuliskan area tanaman anggur yang bagus dan juga bermasalah dan tulis apa saja yang harus diperbaiki di periode berikutnya. Tulis ringkasan untuk setiap varietas yang ditanam pada fase tanaman keluar tunas/bud break, berbunga, pembentukan beri / fruit set, pembentukan dompolah buah, awal buah terbentuk sampai dengan matang / full ripe, selai itu tulis juga hama dan penyakit yang ditemui di setiap musimnya.