Media Tanam Untuk Tabulampot

Media tanam merupakan salah satu hal yang terpenting yang harus diperhatikan oleh para penghobi tanaman buah dalam pot karena dengan persiapan media tanam yang baik maka akan dihasilkan TABULAMPOT yang berkualitas tinggi.

Pembuatan Media Tanam Tabulampot
Peracikan Media Tanam Tabulampot

Media tanam tabulampot berkualitas tinggi dapat kita hasilkan jika kita memperhatikan langkah-langkah dalam mempersiapkan tabulampot diantaranya:

1. Pilih struktur media tanam sesuai jenis tanaman
Tanaman memiliki perbedaan kebutuhan struktur media, ada yang dapat tumbuh subur pada kondisi liat, ada yang dapat tumbuh baik pada kondisi berpasir, namun pada umumnya tanaman buah dalam pot (tabulampot) senang dengan kondisi dengan kadar humus yang banyak.
Cara mendapatkan kadar humus yang banyak dapat diperoleh secara alami dari tanah berhumus atau dapat pula dengan menambahkan kompos yang sudah difermentasi. Adapun bahan kompos dengan kandungan humus diantaranya adalah daun-daunan kering, limbah sayuran rumah tangga, dan bahan-bahan lain yang ada kaitanya dengan daun-daunan tanaman.

Pencampuran Kompos Untuk Menambah Humus
Pencampuran Kompos Untuk Menambah Humus

2. Sesuaikan media tanam dengan kebutuhan pH tanaman buah
Tidak semua tanaman buah memiliki kebutuhan pH tanah yang sama, jadi kita harus mencari referensi tentang pH tanah yang dibutuhkan oleh tanaman buah yang akan kita jadikan tabulampot karena ada tanaman buah yang dapat tumbuh dengan baik pada pH rendah (pH sekitar 3.5-5) dan ada pula yang dapat tumbuh baik pada pH normal (pH sekitar 5.5-7.5).
Media tanam dengan pH rendah dihasilkan dengan menambahkan material berbahan asam seperti cuka apel / vinegar atau dapat juga menggunakan cuka yang biasa dipakai untuk makanan, dan untuk menghasilakn media tanam dengan pH normal maka perlu ditambahkan kapur pertanian CaCO3.
Setelah dilakukan penyesuaian media tanam selanjutnya ukur pH media tanam menggunakan pH meter agar diketahui secara pasti pH yang terbentuk setelah dilakukan mencampuran media tanam

Pengukuran pH Media Tanam
Pengukuran pH Media Tanam

3. Kondisikan media tanam agar porous
Media tanam porous artinya media tanam memiliki rongga-rongga kecil yang sangat berguna dalam melewati udara dan air. Udara sangat dibutuhkan untuk tanaman dan mikroorganisme dan cacing mendapatkan udara dari permukaan media tanam salah satunya gas oksigen (O2), CO2 (karbon dioksida), Nitrogen (N) dan gas-gas lain yang bermanfaat untuk tanaman. Rongga pada media tanam juga akan membuat air mudah masuk dan membasahi perakaran tanaman buah sehingga air dan pupuk mudah untuk sampai ke akar.

4. Fermentasikan media tanam
Langkah terakhir ini tidak wajib dilakukan namun apabila dilakukan maka tanaman akan sangat subur dan mudah tumbuh karena dengan fermentasi maka kita menggunakan mikroorganisme untuk menghaluskan bahan makanan yang dibutuhkan tanaman agar siap dimakan oleh tanaman.
Untuk memfermentasikan media tanam bisa menggunakan bakteri yang ada disekitar kita misalnya menggunakan buah maja, buah pace, air cucian beras, keong mas, akar bambu. Selain itu dapat juga menggunakan bakteri yang didormankan seperti Lactobacillus casei yang terkandung dalam produk minuman, EM4 dan jangan lupa campurkan gula yang sangat berguna sebagai tenaga mikroorganisme. Teman-teman juga bisa menggunakan jamur Trichoderma, Gliocladium, dan Mikoriza.

Demikianlah artikel ini dan sampai berjumpa lagi di lain kesempatan.